Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Suapi Aku! (5) 



Suapi Aku! (5) 

0Pei Qiqi berjalan masuk ke dapur. Setelah beberapa saat, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berbalik dan mengecek apa yang dilakukan Tang Yu. Dia justru mendapati bahwa Tang Yu sedang merokok.     
0

Pei Qiqi ragu-ragu sejenak, lalu akhirnya dia bertanya, "Tang Yu, apakah kamu harus merokok?"     

Cara bicaranya begitu berhati-hati, dan terselip perasaan ketidaknyamanan!     

Tang Yu memegang rokok itu di antara jari-jarinya, lalu dia menoleh dan menatap Pei Qiqi. "Apakah Nona Pei mengkhawatirkanku?"     

Dia berhenti sejenak, kemudian berujar lagi, "Bukankah itu sudah melewati batas? Feifei saja tidak berani melarangku melakukan apa pun."     

Lagi-lagi Feifei!     

"Lalu, kenapa kamu tidak memintanya untuk memasak mie untukmu? Mengapa kamu tidak tidur dengannya!" Pei Qiqi berdiri di dapur dan akhirnya terbakar amarah. Orang itu tampak sangat galak sekarang.     

Tang Yu juga terkejut, kemudian dia tertawa pelan dan masih menatap Pei Qiqi. "Apa Nona Pei sedang cemburu?"     

"Tidak sama sekali!" Pei Qiqi menundukkan kepalanya, melanjutkan memasak mie tanpa semangat. "Aku hanya mengingatkan kalau Tuan Tang sudah memiliki pacar."     

Tang Yu duduk di pegangan tangan sofa yang lebar sambil merokok. "Terima kasih telah mengingatkan."     

Sudah tahu sedang demam, tapi dia masih saja merokok hingga terbatuk-batuk parah karena asap rokoknya sendiri.     

Pei Qiqi tidak bisa diam saja. Dia berjalan menghampiri Tang Yu dan mengambil rokok di tangannya. "Jika kamu merokok lagi, keluarlah dari sini."     

Ketika Pei Qiqi mengatakan ini, otot-otot di wajahnya terlihat menegang.     

Tang Yu memandangnya dengan terkejut.     

Pei Qiqi adalah gadis pemalu, lemah, dan sensitif, tapi dia tidak pernah berani bersikap kasar seperti ini di hadapannya.     

Apakah ini karena Pei Qiqi mengkhawatirkannya?     

Samar-samar, kegembiraan kecil muncul dari hatinya. Kemudian, dia menarik Pei Qiqi ke arahnya. Tangan dan kakinya yang panjang bertumpu di sana, semetara Pei Qiqi bersandar di sisi kakinya seperti boneka kecil.     

Mereka sangat dekat, dan mata Tang Yu mengawasinya dalam-dalam.     

"Lepaskan aku." Wajah Pei Qiqi memerah malu. Tidak jadi marah-marah, dia mengatupkan bibir kecilnya. "Mienya akan lembek nanti."     

Tang Yu masih menatapnya, namun setelah itu dia mau melepaskan tubuh Pei Qiqi. Meski begitu, dia masih sempat menepuk pantat Pei Qiqi.     

Pei Qiqi hampir terjingat terkejut. Dia segera berlari pergi ke dapur.     

Tatapan Tang Yu tidak dapat ditebak….     

Pei Qiqi, lepaskan sekarang. Dengan begitu, mungkin kau tidak akan terlalu kesakitan nantinya!     

Namun kenapa aku lebih memiliki sakit, lebih memilih kamu juga merasakan sakit yang sama…     

Dan juga tidak rela melepaskan!?     

Tang Yu tidak merokok lagi. Dia percaya, jika dirinya berani merokok lagi, Pei Qiqi akan benar-benar mengusirnya.     

Pei Qiqi sudah selesai memasak mie. Dia duduk bersama Tang Yu di meja makan tanpa banyak bicara. Mereka makan dengan tenang.     

Dia juga mendapati kalau Tang Yu tidak makan terlalu banyak. Satu mangkuk sudah cukup.     

Dia tidak memberi tambahan ayam suwir karena Tang Yu sedang sakit. Dia menggantinya dengan beberapa sayuran kecil dan dua jamur shiitake yang terlihat sangat lezat.     

Setelah selesai makan, awalnya Tang Yu ingin merokok seperti biasanya, tetapi dia melewatkan kebiasaannya itu untuk kali ini.     

Dia berjalan ke kamar tidur Pei Qiqi dan berbaring di sana. Dia mengambil ponselnya dan menekan-nekannya dengan santai untuk membaca berita terbaru.     

Pei Qiqi berjalan masuk dengan membawa segelas air. "Kamu harus minum obat."      

Dokter tadi berkata bahwa Tang Yu tidak bisa minum obat dalam keadaan perut kosong, jadi dia membawa air dan obat-obatan setelah perut Tang Yu sudah terisi makanan.     

Tang Yu masih setengah berbaring, seolah-olah tidak mendengar apa pun. Pandangannya masih melihat lurus ke arah ponsel, dan ekspresinya terlihat sangat acuh seperti bangsawan tingkat tinggi.     

Pei Qiqi berdiri di sana, menekan bibirnya menjadi garis lurus. Dia berseru seperti suara anak kucing, "Minum obatnya."     

Tang Yu masih mengabaikannya… (Tuan Tang cukup naif)     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya. Jika Tang Yu tidak sedang demam tinggi, dia tidak akan merendahkan diri untuk memohon padanya sama sekali.     

Tapi bagaimanapun juga, dia memang merasa kasihan…     

"Tang Yu." Pei Qiqi memanggil Tang Yu dengan suara kucing seperti istri tersayang.     

Kali ini, Tang Yu akhirnya mengangkat pandangannya dan menatap Pei Qiqi dengan acuh tak acuh. Bahkan suaranya pun terdengar sok cuek, "Pei Qiqi, kamu suapi aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.